Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 11:30:28【Resep Pembaca】010 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(818)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
Artikel Terkait
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat

Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui

Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji

Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025

Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar

560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi